A. Pengertian pemasaran
A. Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
B. Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
C. Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
D. Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association
Menurut Saya Pemasaran adalah kegiatan produsen dan konsumen yang dilakukan untuk membeli suatu produk guna memenuhi kebutuhan masyarakat/pembeli.
B. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
C. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Konsep menjual atau penjualan memusatkan perhatian pada kebutuhan penjual, konsep pemasaran pada kebutuhan pembeli. Konsep menjual/penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual untuk mengubah produknya untuk menjadi uang tunai; konsep pemasaran sibuk dengan gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penciptaan, pertukaran, pengiriman,dan akhirnya pengkonsumsian produk tersebut.
Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas. Konsep menjual menganut pandangan dari dalam keluar. Konsep ini dimulai dari pabrik, memusatkan perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan menuntut penjualan dan promosi yang gencar untuk menghasilkan penjualan yang mendatangkan laba. Konsep pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam. Ia memulai dengan pasar yang didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan dan menghasilkan laba melalui pemusatan pelanggan.
D. Tanggung Jawab Manajer Pemasaran dalam Perusahaan
Tugas Manajer Pemasaran
A. Pengambilan semua keputusan dalam pemasaran meliputi :
- mendefinisikan masalah, harus mengetahui dulu masalahnya dan mampu untuk mengindetifikasikan masalah.
- merumuskan berbagai alternatif, menentukan berbagai cara alternatif penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.
- menganalisa alternatif, menilai alternatif yang dikumpulkan. Dengan suatu analisa maka manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan dan keburukannya.
- mengambil resiko penyelesaian dan menyarankan suatu rencana tindakan, meskipun kenyataan, kesempatan dan resiko yang dihadapi sama.
B. Pengambilan Keputusan dengan Marketing Mix meliputi:
harga, promosi dan distribusi
umumnya bahwa semakin besar usaha-usaha yg dikeluarkan dalam marketing mix, akan semakin besar pula penjualannya. tetapi ada batasan atau sesuai dengan porsinya.
C. Model Pengambilan Keputusan meliputi :
- Analisa Pasar
- Memonitor Lingkungan seperti demografi, kondisi prekonomian, sosial dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan
- Menentukan tujuan produk seperti pengembangan investasi, laba dan market share atau volume penjualan.
- Menentukan marketing mix
D. Manajer Pemasaran sebagai proses penjualan produk
- mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
- mengembangkan konsep produk
- menguji berlakunya konsep produk
- membuat design produk
- mengembangkan pembukusan dan merk
- menetapkan harga
- mengatur distribusi
- menciptakan komunikasi pemasaran yg efektif
- memeriksa penjualan
- memperhatikan kepuasan konsumen
- memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran
E. Tanggung Jawab Manajer Pemasaran
- Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran
- Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi
- Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan
- Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran
- Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi
E. Peran Pemasaran dalam Perusahaan dan Masyarakat
Pengertian Pemasaran
Peran manajer pemasaran dalam perusahaan berkaitan dengan jenjang manajerialnya, yakni jenjang korporet, jenjang unit bisnis strategik, dan jenjang operasional atau fungsional. Perusahaan yang berharap dapat berhasil perlu memfokuskan pada pemasaran. Filosofi seperti ini, disebut Konsep Pemasaran sangat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan mengutamakan kepuasan konsumen melalui koordinasi dan integrasi antara bidang pemasaran dengan bidang kegiatan lainnya. Manajer pemasaran harus bekerja dengan banyak bidang lain dalam perusahaan yang satu sama lain saling bergantung dan mendukung dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Kegiatan-kegiatan pemasaran juga perlu dikoordinasikan dengan faktor-faktor lingkungan yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan norma lingkungan, dan produk-produknya memang aman sebelum diluncurkan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, keputusan tentang produk diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi, dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi, dikenal dengan istilah bauran pemasaran.
F. Teori tanggung jawab sosial
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Teori tanggung jawab sosial menyatakan bahwa media harus meningkatkan standar secara mandiri, menyediakan materi mentah dan pedoman netral bagi warga negara untuk mengatur dirinya sendiri. Hal ini sangat penting bagi media, karena kemarahan publik akan memaksa pemerintah untuk menetapkan peraturan untuk mengatur media.
G. Dimensi Tanggung Jawab Perusahaan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility secara hakiki, sebuah korporasi tidak hanya merupakan suatu unit kegiatan ekonomistik manusia, melainkan juga suatu unit aksi, maka dengan sendirinya juga merupakan unit sosial. Sebagai unit sosial, sebuah perusahaan merupakan suatu relasi aksi baik secara internal maupun secara eksternal di dalamnya kepentingan semua pihak menyatu dalam satu kepentingan tunggal, peningkatan taraf hidup melalui maximizing profit. Perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responcibility mengandaikan adanya sumber daya yang andal, kegiatan yang terprogram dan orientasi yang jelas. Sumber daya yang diandalkan itu tentu sumber daya human atau SDM yang memiliki kompetisi profesional yang memadai dilengkapi komitmen dan loyalitas yang tinggi.
Salah satu wujud konkret dari tujuan CSR adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat baik secara internal maupun secara eksternal pada tataran masyarakat. Menurut The World Business Council for Sustainable Development (TWBCSD) tanggung jawab sosial adalah terus komitnya para pelaku bisnis untuk berperilaku etis dan berkontribusi aktual demi mengembangkan ekonomi dengan cara meningkatkan kualitas kehidupan para pekerja dan keluarganya, masyarakat disekitar perusahaan, dan masyarakat luas.
Menurut Greenberg Baron, tanggung jawab sosial perusahaan secara hirarkis dengan urutan sebagai berikut:
Tanggung jawab ekonomis
Penempatan tanggung jawab ekonomis sebagai dimensi pertama CSR terkait dengan tujuan yang paling hakiki dari setiap bisnis. Berdasrkan logika Friedman dapat dikatakan tanggung jawab sosial dapat dicermati melalui sub dimensi dan indikator berikut:
a. Sub dimensi finansial
b. Sub dimensi tanggung jawab kepada pelanggan dan pemasok
c. Sub dimensi tanggung jawab terhadap proses bisnis internal
Dimensi ini diindikasikan oleh adanya inovasi, tercapainya efektivitas operasional dan berprestasinya fungsi audit manajemen.
Tanggung jawab legal
Semua indikator untuk dimensi tanggung jawab legal merujuk pada persoalan pokok yuridis formal yang wajib ditaati oleh setiap perusahaan. Persoalan-persoalan yang dimaksud adalah kepatuhan sebagai warga negara, kesamaan di mata hukum, penegakkan hak dan kewajiban, serta perlakuan yang sama.
Tanggung jawab etis
Indikator dimensi etis:
a. Adil dalam setiap transaksi
b. Mentaati isi semua kontrak yang telah disepakati
c. Melaksanakan semua tugas dan kewajiban secara sadar
d. Menerima dan melakukan semua tugas secara bebas atau tanpa tekanan
e. Menerima dan melakukan semua tugas atas dasar kerelaan dan kesiapsediaan
f. Menerima dan menganggap setiap tugas sebagai sarana pengembangan diri
g. Melibatkan seluruh disposisi batin dan memadukan makna hidup dengan nilai-nilai intrinsik pekerja
h. Menciptakan comfort zone bagi diri sendiri dan bagi rekan kerja
Tanggung jawab filantropis
Tanggung jawab filantropis muncul karena para pelaku bisnis kontemporer telah berhasil memaknai secra tepat arti keberhasilan bisnis mereka (dimensi ekonomis) dan berhasil memberikan jawaban yang persis mengapa usaha atau bisnis mereka harus selalu mengindahkan peraturan dan perundang-undangan (dimensi legal) dalam sebuah refleksi kritis yang memadai (dimensi etis).
E. Konsumerisme
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.
F. Pemasaran dalam lingkungan yang berubah
sumber : http://organisasi.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar