TEORI:
CSR
(Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap
social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti
melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di
daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk
membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada. Corporate Social
Responsibility (CSR)
merupakan sebuah fenomena dan strategi yang digunakan perusahaan untuk
mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya.
CSR dimulai sejak era dimana
kesadaran akan sustainability
perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan.
Kegiatan
CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan
karena:
- Menurunnya
gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan, bahkan dapat
menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat setempat.
- Terjaminnya
pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang.
- Tambahan
keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan CSR yang
dirancang oleh korporat.
Adapun
5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:
- Pengembangan
kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat
sekitarnya.
- Penguatan
ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan,
- Pemeliharaan
hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak
dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.
- Perbaikan
tata kelola perusahaan yang baik
- Pelestarian
lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
Berikut
ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
- Meningkatknya
kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.
- Adanya
beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
- Meningkatnya
pemeliharaan fasilitas umum.
- Adanya
pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada.
Berikut
ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:
- Meningkatkan
citra perusahaan.
- Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan
lain.
- Memperkuat brand merk perusahaan dimata
masyarakat.
- Membedakan
perusahan tersebut dengan para pesaingnya.
- Memberikan
inovasi bagi perusahaan
CONTOH KASUS:
Contoh
perusahaan yang menerapkan CSR adalah PT DJARUM. Corporate
Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian sosial. Namun demikian,
perlu disadari bahwa CSR bukan semata program sosial yang menjadikan perusahaan
sebagai sebuah “lembaga amal” ataupun “bagian dari departemen sosial milik pemerintah”.
Mau tidak mau haruslah diakui bahwa CSR memiliki dua sisi mata uang. Di satu
sisi sebagai program kepedulian sosial, sementara di sisi lain merupakan bagian
dari perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan.
Tantangan
yang harus dijawab terkait hal tersebut adalah bagaimana membangun konsep CSR
yang benar-benar efektif dalam menjalankan fungsi sosial, namun tidak melupakan
tujuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Selain itu, bagaimana membangun
konsep CSR yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan keuntungan
perusahaan, namun bukan berarti semata mencari keuntungan melalui “kemasan”
tanggungjawab dan kepedulian sosial.
Perlu diketahui, tidak semua perusahaan memiliki program CSR. Bahkan tidak
semua perusahaan memiliki divisi Public Relation (PR) atau divisi lain yang
biasanya diberikan tugas khusus untuk mengurusi permasalahan CSR. Kalaupun ada
perusahaan yang mengagendakan CSR, itu hanya dirangkap oleh divisi lain yang
memiliki kedekatan fungsi dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mendongkrak
penjualan dan meningkatkan keuntungan perusahaan, misalnya divisi pemasaran
(marketing).
Alasan bagi perusahaan yang mengambil langkah
ini, selain untuk efektifitas anggaran, perusahaan yang seperti ini biasanya
memiliki orientasi yang terfokus kepada penjualan dan memperoleh keuntungan
semata. Selain itu, ada juga diantara perusahaan tersebut yang hanya membuat
program CSR sebagai langkah taktis untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Bagi perusahaan seperti ini, PR atau CSR
dianggap sebagai divisi dan program yang sekadar “menghabiskan uang perusahaan”
saja. Selain lemah secara tanggungjawab dan kepedulian sosial, mereka belum
menyadari arti penting program jangka panjang untuk keberlangsungan dan
peningkatan keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan kata lain,
mereka belum menyadari CSR sebagai sebuah program investasi jangka panjang
perusahaan.
Sementara itu terkait strategi sebuah
perusahaan yang melakukan program CSR semata untuk mendongkrak penjualan dan
meningkatkan keuntungan, langkah seperti ini memang ada benarnya juga. Tidak
sedikit program-program CSR yang dilakukan perusahaan memiliki dampak secara
langsung karena memang sengaja diarahkan untuk mendongkrak penjualan dan
peningkatan keuntungan perusahaan.
Program CSR “dadakan” ini biasanya
dilakukan dengan disertai publikasi yang diarahkan kepada menarik simpati
publik sehingga terdorong untuk membeli produk. Selain itu, ada juga perusahaan
yang menerapkan strategi keikutsertaan publik dalam program CSR dengan membeli
produk tertentu.
Namun demikian, langkah “instan” mengagendakan
program CSR untuk meraup keuntungan seperti ini tidak akan memberikan dampak
positif yang bertahan lama. Selain anggaran yang akan terus membengkak, pogram
CSR yang memang tidak direncanakan untuk jangka panjang akan menjadikan
menurunnya kualitas kinerja divisi yang dibebani pekerjaan yang bukan merupakan
tugas utamanya.
Persoalan lain yang akan muncul ketika
perusahaan yang menjadi kompetitor menggunakan strategi tandingan yang hampir
sama, sama, bahkan dengan teknik yang lebih mutakhir. Penghancuran karakater
perusahaan di mata masyarakat dan para konsumen tentunya akan sangat
berpengaruh kepada penjualan dan penghasilan perusahaan.
Hal yang juga perlu diingat yaitu kondisi
masyarakat dan konsumen saat ini yang sudah cerdas. Mereka dapat membedakan
mana perusahaan yang benar-benar melakukan program CSR dan mana perusahaan yang
melakukan program CSR hanya untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan
keuntungan perusahaan semata.
Tingkat kecerdasan masyarakat dan konsumen ini
akan menentukan pilihan mereka untuk membeli sebuah produk yang dipasarkan oleh
perusahaan. Selain itu, bagian ini juga yang biasanya dijadikan landasan
strategi bagi pihak perusahaan kompetitor untuk menjatuhkan perusahaan
saingannya.
Untuk membangun program CSR yang benar-benar
berguna bagi masyarakat dan memiliki dampak positif terhadap penjualan dan
peningkatan keuntungan perusahaan, dibutuhkan pemberian program yang memiliki
manfaat jangka panjang yang sekaligus dikelola dengan melibatkan masyarakat dan
stake holder terkait lain secara berkesinambungan.
Program
CSR bermanfaat jangka panjang yang dimaksud yaitu program-program yang memiliki
dampak positif untuk kemajuan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan
perusahaan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan kalau memungkinkan dapat
menciptaan sebuah hubungan psikologis seumur hidup.
Program
ini dikelola dengan mengikutsertakan masyarakat dan mengedepankan kemandirian
masyarakat untuk mengurusi keberlanjutan program tersebut. Peran yang diambil
perusahaan, dalam hal ini divisi yang membidangi program CSR, sebaiknya berlaku
sebagai “pendamping” masyarakat, yang menjembatani komunikasi antara perusahaan
dengan masyarakat dan sebaliknya.
Namun demikian, yang perlu diperhatikan dalam proses pengelolaan program CSR
yang berbasis masyarakat ini adalah jangan sampai mencampuradukkan antara
program CSR dengan program lain dari perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan
meningkatkan keuntungan. “Internalisasi” produk perusahaan terhadap masyarakat
atau komunitas yang menjadi target program CSR sebaiknya dibiarkan berlangsung
secara alami.
Dengan kata lain, akan lebih bijak dan akan
sangat menguntungkan bagi perusahaan ketika masyarakat atau komunitas yag
menjadi target program CSR nantinya akan menjadi PR bagi produk-produk maupun
kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan
sangat diuntungkan dengan memiliki “tenaga” dan “sumber daya” yang tumbuh dan
berk kembang dari masyarakat yang nota bene merupakan bagian dari target
pemasaran produk-produk perusahaan.
ANALISIS:
Menurut
saya melalui program CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. CSR sangat penting dilakukan
oleh semua perusahaan. Setelah saya baca CSR yang dilakukan oleh Djarum adalah
keputusan yang tepat, tidak hanya di bidang pendidikan Djarum juga mencakup
bidang pemberdayaan masyarakat,kesehatan dan lingkungan telah memenuhi 5 pilar
yang mencakup kegiatan CSR sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat adanya
perusahaan Djarum di sekitar lingkungan mereka seperti adanya peningkatan
kesejahteraan, pendidikan masyarakat yang lebih baik, fasilitas umum yang
lengkap, dan pembangunan fasilitas desa yang berguna dan mendukung kegiatan social
warga sekitar perusahaan. CSR juga berlaku sebagai “pendamping” masyarakat,
yang menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat dan
sebaliknya. CSR juga akan menguntungkan bagi masyarakat karena menaikan citra
produk Djarum itu sendiri, dan kerjasama Djarum juga akan berkembang di mata
masyarakat dan inovasi perusahaan. Tetapi di lain hal program CSR jika dilakukan secara jangka panjang akan membuat perusahaan Djarum membutuhkan biaya yang banyak. Selain anggaran yang akan terus membengkak, pogram
CSR yang diadakan Djarum yang tidak direncanakan untuk jangka panjang akan menjadikan
menurunnya kualitas kinerja yang akan membebani pekerjaan yang bukan merupakan
tugas utamanya. Pada dasarnya tingkat kecerdasan masyarakat dan konsumen lah yang
akan menentukan pilihan mereka untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan oleh
perusahaan.