My List

Rabu, 22 Oktober 2014

Tugas 3 Softskill Etika Bisnis (PENGERTIAN CSR, MANFAAT CSR, DAN PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN CSR)



TEORI:
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan. 
 Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini disebabkan karena:
  1.  Menurunnya gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat setempat. 
  2.  Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang. 
  3. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan CSR yang dirancang oleh korporat.
Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:
  1.  Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat sekitarnya. 
  2.  Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan, 
  3.  Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik. 
  4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik 
  5.  Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
  1. Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan. 
  2.  Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut. 
  3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum. 
  4.  Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan: 
  1.   Meningkatkan citra perusahaan.  
  2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.  
  3. Memperkuat brand merk perusahaan dimata masyarakat. 
  4.  Membedakan perusahan tersebut dengan para pesaingnya. 
  5.  Memberikan inovasi bagi perusahaan

CONTOH KASUS:
Contoh perusahaan yang menerapkan CSR adalah PT DJARUM. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian sosial. Namun demikian, perlu disadari bahwa CSR bukan semata program sosial yang menjadikan perusahaan sebagai sebuah “lembaga amal” ataupun “bagian dari departemen sosial milik pemerintah”.
Mau tidak mau haruslah diakui bahwa CSR memiliki dua sisi mata uang. Di satu sisi sebagai program kepedulian sosial, sementara di sisi lain merupakan bagian dari perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan.
Tantangan yang harus dijawab terkait hal tersebut adalah bagaimana membangun konsep CSR yang benar-benar efektif dalam menjalankan fungsi sosial, namun tidak melupakan tujuan perusahaan untuk mencari keuntungan. Selain itu, bagaimana membangun konsep CSR yang memiliki dampak positif terhadap peningkatan keuntungan perusahaan, namun bukan berarti semata mencari keuntungan melalui “kemasan” tanggungjawab dan kepedulian sosial.
Perlu diketahui, tidak semua perusahaan memiliki program CSR. Bahkan tidak semua perusahaan memiliki divisi Public Relation (PR) atau divisi lain yang biasanya diberikan tugas khusus untuk mengurusi permasalahan CSR. Kalaupun ada perusahaan yang mengagendakan CSR, itu hanya dirangkap oleh divisi lain yang memiliki kedekatan fungsi dalam mencapai tujuan perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan perusahaan, misalnya divisi pemasaran (marketing).

Alasan bagi perusahaan yang mengambil langkah ini, selain untuk efektifitas anggaran, perusahaan yang seperti ini biasanya memiliki orientasi yang terfokus kepada penjualan dan memperoleh keuntungan semata. Selain itu, ada juga diantara perusahaan tersebut yang hanya membuat program CSR sebagai langkah taktis untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
Bagi perusahaan seperti ini, PR atau CSR dianggap sebagai divisi dan program yang sekadar “menghabiskan uang perusahaan” saja. Selain lemah secara tanggungjawab dan kepedulian sosial, mereka belum menyadari arti penting program jangka panjang untuk keberlangsungan dan peningkatan keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan kata lain, mereka belum menyadari CSR sebagai sebuah program investasi jangka panjang perusahaan.
Sementara itu terkait strategi sebuah perusahaan yang melakukan program CSR semata untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan, langkah seperti ini memang ada benarnya juga. Tidak sedikit program-program CSR yang dilakukan perusahaan memiliki dampak secara langsung karena memang sengaja diarahkan untuk mendongkrak penjualan dan peningkatan keuntungan perusahaan.
Program CSR  “dadakan” ini biasanya dilakukan dengan disertai publikasi yang diarahkan kepada menarik simpati publik sehingga terdorong untuk membeli produk. Selain itu, ada juga perusahaan yang menerapkan strategi keikutsertaan publik dalam program CSR dengan membeli produk tertentu.
Namun demikian, langkah “instan” mengagendakan program CSR untuk meraup keuntungan seperti ini tidak akan memberikan dampak positif yang bertahan lama. Selain anggaran yang akan terus membengkak, pogram CSR yang memang tidak direncanakan untuk jangka panjang akan menjadikan menurunnya kualitas kinerja divisi yang dibebani pekerjaan yang bukan merupakan tugas utamanya.
Persoalan lain yang akan muncul ketika perusahaan yang menjadi kompetitor menggunakan strategi tandingan yang hampir sama, sama, bahkan dengan teknik yang lebih mutakhir. Penghancuran karakater perusahaan di mata masyarakat dan para konsumen tentunya akan sangat berpengaruh kepada penjualan dan penghasilan perusahaan.
Hal yang juga perlu diingat yaitu kondisi masyarakat dan konsumen saat ini yang sudah cerdas. Mereka dapat membedakan mana perusahaan yang benar-benar melakukan program CSR dan mana perusahaan yang melakukan program CSR hanya untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan perusahaan semata.
Tingkat kecerdasan masyarakat dan konsumen ini akan menentukan pilihan mereka untuk membeli sebuah produk yang dipasarkan oleh perusahaan. Selain itu, bagian ini juga yang biasanya dijadikan landasan strategi bagi pihak perusahaan kompetitor untuk menjatuhkan perusahaan saingannya.
Untuk membangun program CSR yang benar-benar berguna bagi masyarakat dan memiliki dampak positif terhadap penjualan dan peningkatan keuntungan perusahaan, dibutuhkan pemberian program yang memiliki manfaat jangka panjang yang sekaligus dikelola dengan melibatkan masyarakat dan stake holder terkait lain secara berkesinambungan.
Program CSR bermanfaat jangka panjang yang dimaksud yaitu program-program yang memiliki dampak positif untuk kemajuan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan perusahaan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan kalau memungkinkan dapat menciptaan sebuah hubungan psikologis seumur hidup.
Program ini dikelola dengan mengikutsertakan masyarakat dan mengedepankan kemandirian masyarakat untuk mengurusi keberlanjutan program tersebut. Peran yang diambil perusahaan, dalam hal ini divisi yang membidangi program CSR, sebaiknya berlaku sebagai “pendamping” masyarakat, yang menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya.

Namun demikian, yang perlu diperhatikan dalam proses pengelolaan program CSR yang berbasis masyarakat ini adalah jangan sampai mencampuradukkan antara program CSR dengan program lain dari perusahaan untuk mendongkrak penjualan dan meningkatkan keuntungan. “Internalisasi” produk perusahaan terhadap masyarakat atau komunitas yang menjadi target program CSR sebaiknya dibiarkan berlangsung secara alami.
Dengan kata lain, akan lebih bijak dan akan sangat menguntungkan bagi perusahaan ketika masyarakat atau komunitas yag menjadi target program CSR nantinya akan menjadi PR bagi produk-produk maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan sangat diuntungkan dengan memiliki “tenaga” dan “sumber daya” yang tumbuh dan berk kembang dari masyarakat yang nota bene merupakan bagian dari target pemasaran  produk-produk perusahaan. 

ANALISIS: 

Menurut saya melalui program CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. CSR sangat penting dilakukan oleh semua perusahaan. Setelah saya baca CSR yang dilakukan oleh Djarum adalah keputusan yang tepat, tidak hanya di bidang pendidikan Djarum juga mencakup bidang pemberdayaan masyarakat,kesehatan dan lingkungan telah memenuhi 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat adanya perusahaan Djarum di sekitar lingkungan mereka seperti adanya peningkatan kesejahteraan, pendidikan masyarakat yang lebih baik, fasilitas umum yang lengkap, dan pembangunan fasilitas desa yang berguna dan mendukung kegiatan social warga sekitar perusahaan. CSR juga berlaku sebagai “pendamping” masyarakat, yang menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya. CSR juga akan menguntungkan bagi masyarakat karena menaikan citra produk Djarum itu sendiri, dan kerjasama Djarum juga akan berkembang di mata masyarakat dan inovasi perusahaan. Tetapi di lain hal program CSR jika dilakukan secara jangka panjang akan membuat perusahaan Djarum membutuhkan biaya yang banyak. Selain anggaran yang akan terus membengkak, pogram CSR yang diadakan Djarum yang tidak direncanakan untuk jangka panjang akan menjadikan menurunnya kualitas kinerja yang akan membebani pekerjaan yang bukan merupakan tugas utamanya. Pada dasarnya tingkat kecerdasan masyarakat dan konsumen lah yang akan menentukan pilihan mereka untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Senin, 13 Oktober 2014

Tugas 2 Softskill Etika Bisnis (Teori Utilitarianisme)



Teori Utilitarianisme

1. Teori
Etika Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari bahasa Latin yaitu “utilitas”  yang memiliki arti kegunaan. Utilitarianisme adalah sebuah teori yang diusulkan oleh David Hume (1711-1776) untuk menjawab moralitas yang saat itu mulai diterpa badai keraguan yang besar, tetapi pada saat yang sama masih tetap sangat terpaku pada aturan ketat moralitas yang tidak mencerminkan perubahan – perubahan radikal di zamannya.
Kemudian teori ini dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748 – 1832) dan muridnya John Stuart Mill (1806-1873). Secara umum, Etika Utilitarianisme mengenai bagaimana menilai baik buruknya suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal atau hukum secara moral.

Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
  1. Manfaat = Kebijaksanaan atau tindakan itu memiliki manfaat atau kegunaan tertentu. 
  2.  Manfaat Terbesar = Kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat besar bila dibandingkan dengan kebijaksanaan atau alternatif lainnya. 
  3. Manfaat Terbesar bagi sebanyak mungkin Orang = Kebijakan atau tindakan dinilai baik secara moral jika memiliki manfaat terbesar bagi banyak orang. Bertindaklah sedemikian rupa sehingga tindakanmu itu mendatangkan kebaikan.
Nilai Positif Etika Utilitarianisme 
  1.  Rasionalitas, prinsip moral yang diajukan oleh etika utilitarianisme ini tidak didasarkan pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bisa kita cari tahu keabsahannya. Justru sebaliknya, utilitarianisme rasional mengapa suatu tindakan dianggap baik.  
  2. Menghargai kebebasan setiap pelaku moral. Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak sesuai dengan cara tertentu yang mungkin tidak diketahui alasannya mengapa demikian. Jadi, tindakan baik itu diputuskan dan dipilih sendiri berdasarkan kriteria yang rasional dan bukan sekedar mengikuti tradisi, norma atau perintah tertentu.
  3. Universalitas, mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan akan dinilai baik secara moral bukan karena tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar bagi orang yang melakukan tindakan itu, melainkan karena tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar bagi semua orang yang terkait.

 Utilitarianisme sebagai Proses dan sebagai Standar Penilaian 
  1.  Etika utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak. Ia menjadi sebuah metode untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan atau kebijaksanaan yang akan dilakukan. Dalam wujud pertama ini, etika utilitarianisme dipakai untuk perencanaan, untuk mengatur sasaran dan target yang hendak dicapai. 
  2. Etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan. Kriteria ini untuk menilai apakah suatu tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan memang baik atau tida

Analisis Keuntungan dan Kerugian
Dalam Etika Utilitarianisme, manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait, sehingga analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pada keuntungan bagi perusahaan.
1.      Keuntungan dan Kerugian (Cost and Benefits), yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan. Perhatikan bagaimana dan sejauh mana suatu kebijaksanaan dan kegiatan bisnis suatu perusahaan membawa akibat yang menguntungkan dan merugikan bagi kreditor, konsumen, pemasok, penyalur, karyawan, masyarakat luas, dan sebagainya.
2.      Tidak ditempatkan dalam kerangka uang. Perlu juga mendapat perhatian serius, bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut aspek financial, melainkan juga aspek-aspek moral: hak dan kepentingan konsumen, hak karyawan, kepuasan konsumen, dan sebagainya. Jadi, manfaat harus ditafsirkan secara luas dalam kerangka kesejateraan, kebahagiaan, keamanan sebanyak mungkin pihak terkait yang berkepentingan.
3.      Untuk jangka panjang. Benefits yang menjadi sasaran utama semua perusahaan adalah longterm net bisnis.


  Kelemahan Etika Utilitarisme
1.      Manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit
2.      Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
3.       Etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
4.      Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
5.      Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya
6.      Etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

2. Kasus / Artikel
Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat. Dalam kasus utilitarianisme di lingkungan dekat rumah saya  contohnya salah satu warung yang menyediakan sembako dan jajanan – jajanan yang keberadaan-nya sangat memberikan manfaat di lingkungan tempat tinggal saya.
  
3. Analisis
Teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah suatu kegiatan harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Disini saya akan membahas mengenai warung yang berada dekat rumah saya, Salah satu usaha didekat rumah saya yang sangat memberikan manfaat bagi masyarakat di lingkungan saya adalah warung yang biasanya di sebut orang di lingkungan  sekitar yaitu “Warung Pak Ugan” serta warung ini menyediakan bahan-bahan sembako termasuk jajanan anak – anak, minuman, obat – obatan, sayuran, pulsa, gas dan galon. Menurut teori utilitarian yang say abaca suatu usaha harus memberikan manfaat. Keberadaan “Warung Pak Ugan” ini jelas sangat memberikan nilai manfaat dan sangat mengedepankan kepuasaan pelanggan. Hal ini terbukti ditengah – tengah keberadaaan banyaknya warung dilingkungan rumah saya, warung ini bisa memberikan pelayanan yang lebih seperti lengkapnya macam-macam sembako, menjual sayuran, pulsa, gas dan galon, serta harga yang jauh lebih murah dan perbedaanya cukup murah di banding warung-warung yang ada di lingkungan rumah saya. Selain itu warung  ini juga buka selama 24 jam setiap harinya. Jadi jika sewaktu-waktu masyarakat sekitar  membutuhkan obat,pulsa atau makanan kita bisa membelinya tanpa harus ke minimarket yang tidak buka 24 jam dalam sehari seperti “Warung Pak Ugan”. Kemudian warung ini juga memberikan pelayanan yang lebih yaitu bisa mengantarkan galon dan gas sampai ke rumah. Pelayanan ini menjadikan “warung Pak Ugan” berbeda dari warung lainnya.  Pembelinya pun di warung ini sangat ramai dikunjungi pembeli.
Beberapa pernyataan diatas jelas membuktikan bahwa keberadaan warung ini sangat terasa manfaatnya selain menyediakan produk-produk yang lengkap, juga bisa menjual dengan harga yang lebih murah dibandingkan pesaingnya yang berada disekitar rumah saya dan warung ini juga sangat memberikan manfaat karena selain menjual harga yang lebih murah juga menjual produk – produk yang lengkap serta buka selama 24 jam setiap harinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa teori utilitarian mengatakan bahwa suatu kegiatan bisnis adalah baik dilakukan jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau masyarakat.

4. Referensi

Senin, 06 Oktober 2014

Tugas 1 Softskill Etika Bisnis (Adat Istiadat)



Pernikahan Adat Sunda

Di Indonesia kaya akan budaya dan adat istiadatnya, setiap budaya dan ras mempunyai adat yang berbeda-beda dan mempunyai ciri khas masing-masing akan tetapi mempunyai prinsip dan tujuan yang sama. Diantara banyaknya adat salah satunya yaitu adat istiadat pernikahan. Saya akan menceritakan suatu kebiasaan adat istiadat pernikahan dalam suku sunda yang berada di daerah saya yaitu Bogor
Adapun adab pernikahan suku sunda, yaitu:
  1.  Silaturahmi antara kedua pasangan dan keluarga. Dimana calon pengantian pria mengunjungi rumah dan memperkenalan  diri kepada pihak keluarga calon pengantin wanita dengan rombongan yang biasanya tidak terlalu banyak. 
  2.  Melamar atau meminang calon pengantin wanita oleh keluarga dari calon pengantin pria mengadakan suatu pertemuan keluarga dari pihak keluarga pria dan pada intinya acara ini diadakan untuk menanyakan kepada calon pengantin  wanita dan keluarga calon wanita apakah menerima atau tidak seandainya di minta atau di pinang untuk di jadikan calon istri. Selanjutnya apabila keduanya sudah saling menerima maka biasanya dari pasangan calon pengantin pria akan memberikan sesuatu pemberian dalam bentuk  perhiasan atau barang. 
  3. Persiapan Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan Dalam rangka akad nikah dan resepsi pernikahan ada banyak cara sebelum pelaksanaan kegiatan akad nikah pada adat istiadat sunda di antaranya:
  • Mengadakan pengajian dan syukuran keluarga
  • Penyambutan Calon Pengantin Lelaki 
  • Serah Terima Calon Pengantin Lelaki dengan mengadakan suatu Acara Serah Terima pengantin yang di pandu oleh seorang MC dengan acara Pembukaan,  Pembacaan Ayat Suci Al-Quran, Sambutan Penyerahan dari Utusan Calon Pengantin Pria 
4. Akad Nikah
Akad nikah biasanya di laksanakan pada pagi hari dengan tempat baik di rumah, di mesjid atau di tempat atau gedung tempat resepsi pernikahan yang di pandu langsung oleh KUA atau Naib.

5.      Upacara adat
  •  SungkemanSetelah akad nikah selesai maka kedua mempelai biasanya di pandu untuk memohon maaf kepada Kedua orang tuanya masing masing, biasanya di pandu oleh sinden.
  • Membakar Harupat (Meuleum Harupat)Mempelai pria memegang batang harupat,pengantin wanita membakar dengan lilin sampai menyala. Harupat yang sudah menyala kemudian di masukan ke dalam kendi yang di pegang mempelai wanita, diangkat kembali dan dipatahkan lalu di buang jauh jauh. Melambangkan nasihat kepada kedua mempelai untuk senantiasa bersama dalam memecahkan persoalan dalam rumah tangga. Fungsi istri dengan memegang kendi berisi air adalah untuk mendinginkan setiap persoalan yang membuat pikiran dan hati suami tidak nyaman
  •  Menginjak Telur (Nincak Endog)Mempelai pria menginjak telur di baik papan dan elekan (Batang bambu muda), kemudian mempelai wanita mencuci kaki mempelai pria dengan air di kendi, me ngelapnya sampai kering lalu kendi dipecahkan berdua. Melambangkan pengabdian istri kepada suami yang dimulai dari hari itu.
  •  Huap LingkungYaitu acara adat istiadat yang selalu di laksanakan yaitu huap lingkung, dimana masing masing pengantin memberi dan menerima makanan dari kedua belah pihak, serta merupakan symbol pemberian makan atau suapan ter akhir dari kedua orang tua pengantin Pria maupun Pengantin Wanita. Biasanya makanannya yaitu menarik ayam bakar atau (Pabetot Bakakak)yaitu kedua mempelai duduk berhadapan sambil tangan kanan mereka memegang kedua paha ayam bakakak di atas meja, kemudian sinden atau MC acara memberi aba – aba , kedua mempelai serentak menarik bakakak ayam tersebut hingga terbelah. Yang mendapat bagian terbesar, harus membagi dengan pasangannya dengan cara digigit bersama. Melambangkan bahwa berapapun rejeki yang didapat, harus dibagi berdua dan dinikmati bersama.
  • Ngeuyeuk SeureuhSuatu acara symbol dalam rangka meramu dan menyatukan rasa kesempurnaan dalam hidup berumah tangga
  • Saweran 
Saweran dalam acara adat ini yaitu memberikan suatu kebarokahan kepada kedua mempelai dari orang tua kepada saudara dan handai tolan dengan memberikan suatu simpanan yang dapat di bagikan. Biasanya saweran menggunakan uang recehan atau kertasan, permen, beras, kunyit dan lainnya. Di sawer dengan keadaan kedua mempelai menggunakan payung dan dinyanyikan Syair-syair pada upacara adat nyawer oleh sinden, lalu membagikan kepada yang hadir.

  • Buka PintuBiasanya dibawakan oleh juru kawih syarat dengan permohonan dan jawaban dari Calon Pengantin masing masing. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.
  •  Lengseran
Yaitu pelaksanaan Kedua mempelai dan keluarga untuk menuju Pelaminan.


Kesimpulan yang saya dapat tentang perbedaan adat pernikahan yang terdapat di Bogor dan di Jakarta hanya ada sedikit perbedaan yaitu upacara adat dijakarta lebih simple dan tidak terlalu ribet dibandingkan di Bogor dengan adat sunda yang masih kental. Pada zaman yang modern ini orang-orang biasanya hanya mengadakan acara adat sunda sebagian dan itu pun dilakukan oleh event organizer. Seperti hanya memakai lengseran yaitu kakek- kakek yang mengantar kan pengantin ke pelaminan, saweran, injak telur, membakar harupat, sungkeman. Alangkah baiknya jika memakai acara adat sunda secara keseluruhan tetapi dilaksanakan atau tidaknya adat sunda secara keseluruhan ini tergantung dari orang yang akan melaksanakannya. Tidak ada kewajiban untuk melakukan acara adat secara keseluruhan. Tetapi, alangkah baiknya jika kita melestarikan adat dan kebudayaan yang ada di daerah kita dan untuk mempererat siraturahmi serta mengajarkan bagaimana adat sunda kepada anak-anak kita.