Sejak awal kelahirannya Koperasi diharapkan menjadi soko guru
perekonomian Indonesia. Pola pengorganisasian dan pengelolaannya yang
melibatkan partisipasi setiap anggota dan pembagian hasil usaha yang cukup adil
menjadikan koperasi sebagai harapan perngembangan perekonomian Indonesia. Dukungan
dari pemerintah dan berbagai lembaga lainnya membuat koperasi dapat tumbuh
subur di tanah air. Akan tetapi perkembangan koperasi tidak senantiasa semulus
apa yang diharapkan dan dibayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang
dihadapi dalam setiap perkembangannya, harapan menjadikan koperasi menjadi soko
guru perekonomian Indonesia belum dapat diwujudkan. Meski banyak contoh
Koperasi yang telah berhasil membuat sejahtera anggotanya tetapi masih banyak
hal yang perlu dibenahi.
Pengembangan adalah
suatu proses untuk mengubah kondisi yang belum/kurang baik menjadi lebih baik
di dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pengembangan dapat pula diartikan
sebagai upaya meningkatkan kemampuan dari kapasitas suatu sistem di dalam
melaksanakan suatu fungsi dan peran sistem sehingga menghasilkan kondisi yang
lebih baik.
Pengembangan koperasi
adalah suatu proses yang dilalui oleh koperasi dalam rangka menata dan
meningkatkan kapasitas dan kemampuannya melaluiperubahan kinerja tertentu
kepada kinerja yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.
Pengembangan
usaha dapat berupa:
- Pengembangan atau perluasan usaha yang sudah ada
- Mendirikan atau mengadakan usaha baru(pembukaan unit usaha baru).
Dasar
Pengembangan Koperasi
- Pentingnya upaya pengembangan koperasi adalah kenyataan akan keberhasilan koperasi yang sampai saat ini masih belum menggembirakan secara makro.
- Beberapa ciri kelemahan usaha masih belum menggembirakan koperasi pada umumnya, antara lain : tercermin dari tingkat kesadaran anggota terhadap koperasi yang masih rendah. Ini menyebabkan kurangnya rasa kepemilikan anggota terhadap organisasi koperasi dan usaha koperasi.
- Pemilihan bidang usaha di dalam suatu koperasi dilandasi oleh kebutuhan nyata bersama yang dirasakan oleh anggota koperasi.
- Konsumen utama dari usaha koperasi konsumsi tidak lain adalah anggota koperasi itu sendiri.
- Koperasi produsen, selain anggota menjadi konsumen di dalam hal memenuhi kebutuhan faktor input, kesatuan anggota di dalam hal memenuhi standarisasi mutu, perbaikan harga dan penciptaan pasar.
- Adanya kelemahan dari rendahnya kemampuan manajemen didalam pengembangan koperasi, akibat dari rendahnya kualitas sumber daya manusia.
- Kurangnya akses koperasi terhadap sumber modal, dimana sedikit koperasi yang mempunyai hubungan harmonis dengan pihak lembaga keuangan baik bank maupun non bank dalam meraih sumber modal.
Kerangka
strategis karakteristik pengembangan koperasi:
1)
Tujuan,
arah, dan strategi pengembangan koperasi
2)
Dilakukan
secara sadar dan terpercaya
3)
Adanya
kerangka evaluasi untuk menilai keberhasilan pengembangannya.