My List

Minggu, 17 Juni 2012

Folklore: Golden Cucumber


In a village there lived an old widow named mbok Sarni. Every day he spends his time alone, because mbok Sarni not have a child. Actually he wanted to have children, in order to help him work.

One afternoon mbok Sarni go into the forest to gather wood, and the middle of the road mbok Sarni met with a very big giant. "Hey, where do you want?", Asked the Giant. "I just want to gather firewood, so please allow me through", replied mbok Sarni. "Hahahaha .... You may pass after you give a human child to eat me, "said the Giant. Then mbok Sarni said, "But I do not have children".

After mbok Sarni said that she had no children and wanted to have children, then the Giants gave him a cucumber seeds. The giant said, "O old woman, I give you seed the cucumber. Plant these seeds in your backyard, and after two weeks you will get a child. But remember, give me the child after the age of six years ".

After two weeks, it seems fruitful cucumber is very dense and there is one large cucumber. Mbok Sarni then pick it up, and after the split it turns out it was a very beautiful baby. The baby was later given the name of golden cucumbers.

Every day more and more golden cucumber grew up, and mbok Sarni very excited because the house is quiet once again. All work can be completed quickly because of the help of gold cucumber.

Finally one day the Giant came to collect on the promise. Mbok Sarni very frightened, and did not want to lose the golden cucumbers. Then mbok Sarni said, "O giant, came here two years. The more mature the child is, the more comfortable for the meal ". The demon agreed and left the house mbok Sarni.

Two years is not a long time, so every day mbok Sarni find a way how to make their children do not carry the Giant. Sarni liver mbok very worried, and finally one night dreamed mbok Sarni. In his dream, he was told to meet the gold cucumber hermit on Mt.

Sarni mbok morning golden cucumbers ordered to immediately meet it hermit. After meeting with the sage, golden cucumber then talked about the purpose of his arrival. The sage then gave him four small packets whose contents cucumber seeds, needles, salt, and shrimp paste. "Throw one at this package, if you're being chased by a giant", ascetic orders. Then go home the gold cucumbers, and immediately save a bundle of the hermit.

The next morning the giant came back to collect on the promise. "O old woman, where was he? I can not stand to eat it ", shouted the Giant. Then mbok Sarni said, "Do not you take my son, O giant, because I really love him. I'd better just what you eat ". Giants do not want to accept the offer of mbok Sarni, and finally angry. "Where's that? Where golden cucumber? ", Shouted the giant.

Because not bear to see mbok Sarni crying, then the golden cucumbers out of hiding places. "Here I am a giant, catch me if you can!", Cried the gold cucumber.

Giants were after him, and began throwing bags of gold cucumber that contains cucumber. Miraculously, the forest became fields of lush cucumber fruit. Raksasapun be hampered, because the stems of cucumber wrapped around his body continues. But finally managed to free the giant as well, and began mngejar golden cucumber again. Then sprinkle the cucumber gold bag containing two needles, in a flash tumbuhlan bamboo trees are very high and sharp. With bloody feet because of the giant bamboo sticking to pursue.

Then the golden cucumbers open third parcel that contains salt. Immediately hutanpun into the ocean. But the sea would be easily passed the giant. The latter eventually sow the Golden Cucumber paste, immediately formed a sea of ​​boiling mud, and the giant splash in it. Raksasapun eventually die.

Gold cucumber thank God Almighty, because it was saved from a cruel giant. Finally gold cucumber and Mbok Sarni happy and peaceful life.

Cerita Rakyat: Timun Emas


Di suatu desa hiduplah seorang janda tua yang bernama mbok Sarni. Tiap hari dia menghabiskan waktunya sendirian, karena mbok Sarni tidak memiliki seorang anak. Sebenarnya dia ingin sekali mempunyai anak, agar bisa membantunya bekerja.

Pada suatu sore pergilah mbok Sarni ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan mbok Sarni bertemu dengan raksasa yang sangat besar sekali. “Hei, mau kemana kamu?”, tanya si Raksasa. “Aku hanya mau mengumpulkan kayu bakar, jadi ijinkanlah aku lewat”, jawab mbok Sarni. “Hahahaha…. kamu boleh lewat setelah kamu memberiku seorang anak manusia untuk aku santap”, kata si Raksasa. Lalu mbok Sarni menjawab, “Tetapi aku tidak mempunyai anak”.

Setelah mbok Sarni mengatakan bahwa dia tidak punya anak dan ingin sekali punya anak, maka si Raksasa memberinya biji mentimun. Raksasa itu berkata, “Wahai wanita tua, ini aku berikan kamu biji mentimun. Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, dan setelah dua minggu kamu akan mendapatkan seorang anak. Tetapi ingat, serahkan anak itu padaku setelah usianya enam tahun”.

Setelah dua minggu, mentimun itu nampak berbuah sangat lebat dan ada salah satu mentimun yang cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilnya , dan setelah dibelah ternyata isinya adalah seorang bayi yang sangat cantik jelita. Bayi itu kemudian diberi nama timun emas.

Semakin hari timun emas semakin tumbuh besar, dan mbok Sarni sangat gembira sekali karena rumahnya tidak sepi lagi. Semua pekerjaannya bisa selesai dengan cepat karena bantuan timun emas.
Akhirnya pada suatu hari datanglah si Raksasa untuk menagih janji. Mbok Sarni sangat ketakutan, dan tidak mau kehilangan timun emas. Kemudian mbok Sarni berkata, “Wahai raksasa, datanglah kesini dua tahun lagi. Semakin dewasa anak ini, maka semakin enak untuk di santap”. Si Raksasa pun setuju dan meninggalkan rumah mbok Sarni.

Waktu dua tahun bukanlah waktu yang lama, karena itu tiap hari mbok Sarni mencari akal bagaimana caranya supaya anaknya tidak dibawa si Raksasa. Hati mbok Sarni sangat cemas sekali, dan akhirnya pada suatu malam mbok Sarni bermimpi. Dalam mimpinya itu, ia diberitahu agar timun emas menemui petapa di Gunung.

Pagi harinya mbok Sarni menyuruh timun emas untuk segera menemui petapa itu. Setelah bertemu dengan petapa, timun emas kemudian bercerita tentang maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberinya empat buah bungkusan kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. “Lemparkan satu per satu bungkusan ini, kalau kamu dikejar oleh raksasa itu”, perintah petapa. Kemudian timun emas pulang ke rumah, dan langsung menyimpan bungkusan dari sang petapa.

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. “Wahai wanita tua, mana anak itu? Aku sudah tidak tahan untuk menyantapnya”, teriak si Raksasa. Kemudian mbok Sarni menjawab, “Janganlah kau ambil anakku ini wahai raksasa, karena aku sangat sayang padanya. Lebih baik aku saja yang kamu santap”. Raksasa tidak mau menerima tawaran dari mbok Sarni itu, dan akhirnya marah besar. “Mana anak itu? Mana timun emas?”, teriak si raksasa.

Karena tidak tega melihat mbok Sarni menangis terus, maka timun emas keluar dari tempat sembunyinya. “Aku di sini raksasa, tangkaplah aku jika kau bisa!!!”, teriak timun emas.

Raksasapun mengejarnya, dan timun emas mulai melemparkan kantong yang berisi mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun menjadi terhambat, karena batang timun tersebut terus melilit tubuhnya. Tetapi akhirnya si raksasa berhasil bebas juga, dan mulai mngejar timun emas lagi. Lalu timun emas menaburkan kantong kedua yang berisi jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah karena tertancap bambu tersebut si raksasa terus mengejar.

Kemudian timun emas membuka bingkisan ketiga yang berisi garam. Seketika itu hutanpun menjadi lautan luas. Tetapi lautan itu dengan mudah dilalui si raksasa. Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika itu terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, dan si raksasa tercebur di dalamnya. Akhirnya raksasapun mati.

Timun Emas mengucap syukur kepada Tuhan YME, karena sudah diselamatkan dari raksasa yang kejam. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sarni hidup bahagia dan damai.